Akan banyak sekali tanggapan yang bisa muncul saat
mendengar kalimat tanya seperti ini. Mulai dari hal-hal yang positif sebagai
hal yang mendukung sampai kepada hal-hal yang negatif yang menentang akan hal
tersebut.
Tidak akan ada satu orangpun yang mampu menyalahkan untuk
hal-hal yang menjadi tolak ukur penilaian seseorang terhadap orang lain dan
bahkan kepada orang tuanya sekalipun. Oleh karena, masing-masing orang memiliki status yang berbeda-beda, yakni
yang dimaksud dengan berbeda yaitu ada yang memang memiliki hubungan harmonis dengan orang tua mereka, bahkan ada
pula yang memiliki hubungan yang sulit dengan orang tua mereka. Tetapi, jika
hubungan yang sulit ingin dibenarkan sebagai hal yang
tepat, maka harus dikatakan jika hal tersebut sangat
tidak dibenarkan. (Kejadian 20:12 “Hormatilah
ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu,
kepadamu”).
Semua orang dalam kehidupannya tidak lantas diawali bahkan
dijalani dengan kondisi yang baik-baik saja. Dari orang tua dan bahkan anak,
sejak lahirnya telah mengalami kesulitan. Saya mengutip perkataan oleh seorang
pendeta yang pernah berkata,”Seseorang anak yang lahir dengan tangisan telah
menyadari sejak awal akan kehidupan yang sulit dan tantangan yang besar
dihadapannya, sedang senyuman di wajah saat kematian yang menghampirinya telah
membawa baginya berhenti menjalani hidup yang begitu sulit dan tinggal untuk
menanti akan penghakiman terakhir.”
Roma 3:23 tertulis,”Karena semua orang telah berbuat dosa
dan telah kehilangan kemuliaan Allah”. Sehingga, tidak satu orangpun dalam
dunia ini memiliki hidup yang benar-benar sesuai perintah Allah, demikian juga
dengan orang tua kita. Apapun yang menjadi kesalahan mereka adalah kekhilafan yang sepatutnya tidak mengurangi rasa
berbakti kita kepada orang tua yang dengan kerasnya hidup telah membesarkan
kita.
Hal yang mungkin sederhana dan tidak perlu banyak biaya,
yaitu komunikasi sebagai awal menjalin hubungan dengan orang tua
kita. Komunikasi tidaklah perlu dengan tingkatan yang rumit. Kita dapat memulai
akan komunikasi dengan menanyakan kabar, menanyakan apa saja yang telah
dilakukan hari itu, sampai kepada hal-hal yang intern yang dirasa bahwa, tidak ingin untuk
diketahui oleh orang luar dan rasanya tidak dapat dipendam sendiri atau perlu
adanya respon orang lain sehingga, memiliki jawaban
untuk persolan tersebut, maka orang tua adalah orang yang tepat yang dapat kita
tuju untuk berkonsultasi dan menuangkan unek-unek atas kerumitan hidup.
Keterbukaan menjadi hal yang kedua yang tidak kalah penting
dibanding komunikasi. Ketika seorang anak melakukan komunikasi dengan orang
tuanya yang perlu diperhatikan bahwa, setiap detail cerita yang dibawakan janganlah
memiliki unsur kebohongan yang bisa dikatakan dengan tidak terbuka. Orang tua akan
lebih merasa memiliki peran yang semakin terkait saat anak-anak mereka datang
menyampaikan sesuatu hal yang dirasakan berat untuk ditanggung, sehingga mereka
akan merasa jika mereka juga merupakan bagian dari kehidupan anak-anak mereka.
Yang terakhir yaitu, dapat dipercaya. Anak-anak dengan
latar belakang yang sulit dengan orang tua mereka terkadang
merasa tidak nyaman untuk mempercayakan akan hal-hal penting yang dirasa tidak
harus diketahui orang lain. Inilah yang harus diperhatikan sebagai anak agar
orang tua menjadi tahu tanpa perlu menguji bentuk komunikasi yang terbuka dari
anak-anak mereka dalam bentuk kecurigaan atas kebenaran dan real-nya cerita atau
penyampaian dari sang anak. Ini biasanya terjadi pada keluarga yang
terpisah-pisah (merantau).
Dengan demikian, patut disadari jika membangun hubungan
antara anak dan orang tua itu tidak sekedar menjadi perhatian dari pihak orang
tua, tetapi perlu disadari jika hubungan itu akan sangat membawa kepada
perubahan saat pihak-pihak yang terkait menjalin hubungan dengan baik. Jika
dianalogikan ini seperti kabel yang dicolokkan, sehingga tidak satu
pihak saja yang dibutuhkan, namun kedua pihak perlu dihubungkan untuk
menyalakan sesuatu yang diinginkan entah berupa lampu, TV, atau yang lainnya.
Setelah membaca akan hal ini apa yang ingin saudara buat ?
saudara akan menentukan pilihan sekarang atau nanti ? Jangan menjadi ragu untuk
masa depan yang lebih baik.