Minggu, 07 Juli 2013

Perilaku Selalu Menuntut Pertimbangan

Seorang tukang bangunan yang sudah tua berniat untuk pensiun dari profesi yang sudah ia geluti selama puluhan tahun. Ia ingin menikmati masa tua bersama istri dan anak cucunya. Ia tahu ia akan kehilangan penghasilan rutinnya namun bagaimanapun tubuh tuanya butuh istirahat.

Ia pun menyampaikan rencana tersebut kepada mandornya. Sang Mandor merasa sedih, sebab ia akan kehilangan salah satu tukang kayu terbaiknya, ahli bangunan yang handal yang ia miliki dalam timnya. Namun ia juga tidak bisa memaksa. Sebagai permintaan terakhir sebelum tukang kayu tua ini berhenti, sang mandor memintanya untuk sekali lagi membangun sebuah rumah untuk terakhir kalinya. Dengan berat hati si tukang kayu menyanggupi, namun ia  berkata karena ia sudah berniat untuk pensiun maka ia akan mengerjakannya tidak dengan segenap hati. Sang mandor hanya tersenyum dan berkata, "Kerjakanlah dengan yang terbaik yang kamu bisa. Kamu bebas membangun dengan semua bahan terbaik yang ada." Tukang kayu lalu memulai pekerjaan terakhirnya.

Ia begitu malas-malasan. Ia asal-asalan membuat rangka bangunan, ia malas mencari, maka ia gunakan bahan-bahan  berkualitas rendah. Sayang sekali, ia memilih cara yang buruk untuk mengakhiri karirnya. Saat rumah itu selesai. Sang mandor datang untuk memeriksa. Saat sang mandor memegang daun pintu depan, ia berbalik dan  berkata, "Ini adalah rumahmu, hadiah dariku untukmu!" Betapa terkejutnya si tukang kayu.

Ia sangat menyesal. Kalau saja sejak awal ia tahu bahwa ia sedang membangun rumahnya, ia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Sekarang akibatnya, ia harus tinggal di rumah yang ia bangun dengan asal-asalan.

Inilah refleksi hidup kita! Pikirkanlah kisah si tukang kayu ini. Anggaplah rumah itu sama dengan kehidupan Anda. Setiap kali Anda memalu paku, memasang rangka, memasang keramik, lakukanlah dengan segenap hati dan bijaksana. Sebab kehidupanmu saat ini adalah akibat dari pilihanmu di masa lalu. Masa depanmu adalalah hasil dari keputusanmu saat ini.

Senin, 29 April 2013

Ketindihan setan atau gejala tubuh biasa ??

Pernah terbangun dari tidur, tapi sulit bergerak ataupun berteriak? Tenang, Anda tidak sedang diganggu makhluk halus. Berdasarkan ilmu medis, keadaan itu disebut sleep paralysis atau kelumpuhan tidur, fenomena ini bisa terjadi pada siapa saja. Setidaknya orang akan mengalaminya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Namun, tidak perlu khawatir, sleep paralysis biasanya tidak berbahaya.
Prosesnya berupa aktivitas otot-otot tubuh menjadi tidak bergerak, sehingga menyebabkan kelumpuhan sementara. Bahkan kadang-kadang kelumpuhan tetap ada setelah orang terbangun. Biasanya, kelumpuhan tidur diikuti dengan halusinasi. Orang yang mengalami kelumpuhan tidur merasa seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak.  
Ketika seseorang tidur, aktifitas otak mengalami dua hal berbeda, yang disebut tidur aktif atau REM (rapid eye movement) dan tidur non-REM. Non-REM selama tidur akan menghasilkan gerakkan selagi Anda tidur, seperti berbicara dalam tidur atau berjalan ketika tidur. Sedangkan REM akan mempengaruhi denyut jantung, laju respirasi, dan tekanan darah ketika tidur. Secara psikologis, sleep paralysis berhubungan dengan tidur di tahap REM, dimana setelah mengalami tidur REM, mata terbuka namun paralysis tetap bertahan.
Jadi, apa sekarang anda akan menjadi parno ?? atau lebih memiliki kendali akan tubuh sendiri ?? solusi untuk hal ini yaitu berdoalah dan baca firman Tuhan sebelum anda berbaring, karena ketenangan selalu dibawa saat selesai melakukan doa (bersekutu dengan Tuhan). Ini menjadi hal penting karena, mimpi dan kejadian-kejadian yang sering dialami dalam alam bawah sadar kita (bermimpi) biasanya hadir dari hal terakhir yang kita lakukan di hari itu. Nah, Sekarang apakah anda akan menutup hari dengan finishing well atau malah dengan finishing bad ??

Minggu, 21 April 2013

Kenapa yah, penting sekali memiliki hubungan baik dengan orang tua ?


Akan banyak sekali tanggapan yang bisa muncul saat mendengar kalimat tanya seperti ini. Mulai dari hal-hal yang positif sebagai hal yang mendukung sampai kepada hal-hal yang negatif yang menentang akan hal tersebut.
Tidak akan ada satu orangpun yang mampu menyalahkan untuk hal-hal yang menjadi tolak ukur penilaian seseorang terhadap orang lain dan bahkan kepada orang tuanya sekalipun. Oleh karena, masing-masing orang memiliki status yang berbeda-beda, yakni yang dimaksud dengan berbeda yaitu ada yang memang memiliki hubungan harmonis dengan orang tua mereka, bahkan ada pula yang memiliki hubungan yang sulit dengan orang tua mereka. Tetapi, jika hubungan yang sulit ingin dibenarkan sebagai hal yang tepat, maka harus dikatakan jika hal tersebut sangat tidak dibenarkan. (Kejadian 20:12 “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu, kepadamu”).
Semua orang dalam kehidupannya tidak lantas diawali bahkan dijalani dengan kondisi yang baik-baik saja. Dari orang tua dan bahkan anak, sejak lahirnya telah mengalami kesulitan. Saya mengutip perkataan oleh seorang pendeta yang pernah berkata,”Seseorang anak yang lahir dengan tangisan telah menyadari sejak awal akan kehidupan yang sulit dan tantangan yang besar dihadapannya, sedang senyuman di wajah saat kematian yang menghampirinya telah membawa baginya berhenti menjalani hidup yang begitu sulit dan tinggal untuk menanti akan penghakiman terakhir.”
Roma 3:23 tertulis,”Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”. Sehingga, tidak satu orangpun dalam dunia ini memiliki hidup yang benar-benar sesuai perintah Allah, demikian juga dengan orang tua kita. Apapun yang menjadi kesalahan mereka adalah kekhilafan yang sepatutnya tidak mengurangi rasa berbakti kita kepada orang tua yang dengan kerasnya hidup telah membesarkan kita.
Hal yang mungkin sederhana dan tidak perlu banyak biaya, yaitu komunikasi sebagai awal menjalin hubungan dengan orang tua kita. Komunikasi tidaklah perlu dengan tingkatan yang rumit. Kita dapat memulai akan komunikasi dengan menanyakan kabar, menanyakan apa saja yang telah dilakukan hari itu, sampai kepada hal-hal yang intern yang dirasa bahwa, tidak ingin untuk diketahui oleh orang luar dan rasanya tidak dapat dipendam sendiri atau perlu adanya respon orang lain sehingga, memiliki jawaban untuk persolan tersebut, maka orang tua adalah orang yang tepat yang dapat kita tuju untuk berkonsultasi dan menuangkan unek-unek atas kerumitan hidup.
Keterbukaan menjadi hal yang kedua yang tidak kalah penting dibanding komunikasi. Ketika seorang anak melakukan komunikasi dengan orang tuanya yang perlu diperhatikan bahwa, setiap detail cerita yang dibawakan janganlah memiliki unsur kebohongan yang bisa dikatakan dengan tidak terbuka. Orang tua akan lebih merasa memiliki peran yang semakin terkait saat anak-anak mereka datang menyampaikan sesuatu hal yang dirasakan berat untuk ditanggung, sehingga mereka akan merasa jika mereka juga merupakan bagian dari kehidupan anak-anak mereka.
Yang terakhir yaitu, dapat dipercaya. Anak-anak dengan latar belakang yang sulit dengan orang tua mereka terkadang merasa tidak nyaman untuk mempercayakan akan hal-hal penting yang dirasa tidak harus diketahui orang lain. Inilah yang harus diperhatikan sebagai anak agar orang tua menjadi tahu tanpa perlu menguji bentuk komunikasi yang terbuka dari anak-anak mereka dalam bentuk kecurigaan atas kebenaran dan real-nya cerita atau penyampaian dari sang anak. Ini biasanya terjadi pada keluarga yang terpisah-pisah (merantau).
Dengan demikian, patut disadari jika membangun hubungan antara anak dan orang tua itu tidak sekedar menjadi perhatian dari pihak orang tua, tetapi perlu disadari jika hubungan itu akan sangat membawa kepada perubahan saat pihak-pihak yang terkait menjalin hubungan dengan baik. Jika dianalogikan ini seperti kabel yang dicolokkan, sehingga tidak satu pihak saja yang dibutuhkan, namun kedua pihak perlu dihubungkan untuk menyalakan sesuatu yang diinginkan entah berupa lampu, TV, atau yang lainnya.
Setelah membaca akan hal ini apa yang ingin saudara buat ? saudara akan menentukan pilihan sekarang atau nanti ? Jangan menjadi ragu untuk masa depan yang lebih baik.